JAKARTA – Ikatan Penerbit Indonesia (Ikapi) akan kembali menggelar Indonesia International Book Fair (IIBF). Acara untuk ke-39 kalinya itu akan berlangsung pada 4-8 September 2019 di Balai Sidang Jakarta (JCC).

Pameran tersebut pertama kali berlangsung pada 1980 dan menjadi agenda rutin Ikapi. Di dalamnya, tercakup kegiatan perbukuan berupa promosi, transaksi, diskusi, dan interaksi kalangan penerbit, penulis, pustakawan, aktivis literasi, seni, budaya, pendidikan, dan pelaku industri kreatif lainnya.

Bagi partisipan domestik, IIBF adalah pintu menuju pasar global. Bagi partisipan asing, IIBF adalah gerbang memasuki pasar raksasa Asia Tenggara. Ikapi berharap pameran ini menjadi ajang yang luas bagi industri kreatif, bukan sekadar “book fair” melainkan “book affair”.

Ketua IIBF 2019 Djadja Subagdja menargetkan sebanyak 25 negara asing ikut berpartisipasi. Mereka tidak hanya mengikuti pameran melainkan juga hadir sebagai peserta Indonesia Rights Fair (IRF), ajang jual beli hak penerbitan buku antarpenerbit dari berbagai negara.

‘’Diharapkan penerbit dalam negeri dapat berinteraksi dengan peserta luar negeri dan mengembangkan diri,’’ ujar Djadja dalam acara peluncuran (launching) IIBF 2019 di Jakarta (6/3).

Dalam acara itu, juga akan berlangsung agenda lain seperti Ikapi Award, talkshow, meet and greet, lomba tari daerah, wisata literasi, dan kompetisi antarsekolah. Panitia juga menyediakan Zona Kalap, yaitu tempat penjualan buku-buku dengan diskon besar-besaran dari berbagai penerbit.

Ketua Umum IKAPI, Rosidayati Rozalina mengatakan saatnya Indonesia menyelenggarakan pameran buku dunia. “Jangan hanya jadi tamu yang mempesona di negara lain, tapi juga memiliki acara sendiri,” kata dia. Indonesia berkali-kali menjadi pusat perhatian di pameran buku internasional, antara lain menjadi guest of honor di Frankfurt Book Fair 2015 dan market focus country di London Book Fair 2018.

Skip to content