Indonesia International Book Fair (IIBF) 2024 mengusung tema Celebrate Reading and Beyond!. Melalui tema tersebut, IIBF 2024 diharapkan menjadi poros industri kreatif dan hub bagi berbagai pelaku industri kreatif. yang tidak terbatas hanya antara penerbit dan pembaca, tetapi juga para penulis, komikus, sineas, produser, ilustrator, desainer, content creator, rumah produksi, produser, dan para pelaku industri kreatif lainnya.

Salah satu program baru yang diselenggarakan di IIBF adalah Story Market. Program ini bukan saja pertama kali diselenggarakan di IIBF tetapi juga di Indonesia.

Story Market merupakan jejaring antarwahana hak cipta, yakni ajang untuk penerbit, studio, platform konten web, serta para pemegang hak kekayaan intelektual bertemu dengan para buyer dari kalangan production house (PH), produser, penyedia layanan streaming (over-the-top/OTT), dan lain-lain.

Program Story Market terdiri dari tiga mata acara, yakni:

  1. Pitching Book to Screen, yakni forum untuk mempresentasikan intellectual property (IP) kepada calon buyerseperti produser film, over the top (OTT), atau production house.
  2. Talkshow, merupakan sharing session untuk memberi wawasan dan pengetahuan terkait dunia intellectual property (IP).
  3. Networking, yakni ajang untuk memperluas relasi dan mencari peluang transaksi IP.

Networking dan Pitching Book to Screen dilaksanakan pada 26 September 2024 di IRF Room. Hadir pada acara ini para produser, perwakilan production house, OTT, juga sutradara. Antara lain: Lifelike Pictures (film Wiro Sableng 212, Tabula Rasa, Banda), MBK Productions (film Airmata di Ujung Sajadah, MARS, Labuan Hati, 6,9 Detik), Warna Pictures (The Power of Love, Hayya, Hayya #2, Jomblo Fi Sabililillah), FORKA Films (One Day When The Rain, Turah, The Seen And Unseen, Tunnel), Mizan Productions (Laskar Pelangi, Garuda di Dadaku, Emak Ingin Naik Haji, Perahu Kertas, Madre, 3 Hati 2 Dunia 1 Cinta). Juga hadir perwakilan dari Produksi Film Negara (PFN), MD Media, dan Kemenparekraf RI.

Dalam acara yang dibuka oleh Ketua Pelaksana IIBF 2024, Wedha Stratesti Yudha, para produser dan PH menyimak presentasi para pemilik IP, berhubungan langsung dengan para pemilik IP, dan berkesempatan mendapatkan IP untuk diadaptasi menjadi konten audio visual seperti film, series, dan lainnya. Pemilik IP yang terdaftar untuk melakukan pitching sebanyak 19 peserta. IP yang dipresentasikan terdiri dari beragam genre, mulai dari drama, romance, fantasy, thriller, horror, biografi, hingga cerita anak.

Acara sempat dikunjungi oleh Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, Sandiaga Uno, yang menyemangati para peserta dan berharap para produser dan PH yang hadir dapat memfasilitasi IP yang dipresentasikan oleh peserta.

Sementara itu, dalam penutup acara Ketua Umum Ikapi, Arys Hilman Nugraha, menyatakan bahwa melalui program Story Market diharapkan buku dapat menemukan jalan untuk alih wahana ke bidang industri kreatif lainnya. “Hal ini melengkapi upaya IIBF selama ini melalui agenda Indonesia Rights Fair (IRF) yang menjembatani ikhtiar alih bahasa bagi buku-buku berbahasa Indonesia ke dalam bahasa asing dan sebaliknya,” kata Arys. Arys juga berharap para pemilik IP yang berpartisipasi dapat menemukan “jodoh” agar IP mereka dapat dialihwahanakan menjadi film atau wahana lainnya.

Selain Networking dan Pitching Book to Screen, program Story Market lainnya adalah talkshow yang bekerja sama dengan Expose, MBK Productions, dan Sinemata. Talkshow bertema Tantangan dan Peluang Proses Ekranisasi Karya Novel Menjadi Karya Film ini dilaksanakan pada 28 September 2024 di Panggung Utama IIBF 2024. Hadir para narasumber, yakni Benni Setiawan (sutradara), Avesina Soebli (produser film) Jastis Arimba (sutradara), Budi Yulianto (rumah produksi), dan Hengki Kumayandi (penulis). [Humas Ikapi]

Baca juga: Peraih Ikapi Awards 2024

Baca juga: Opening Speech the President of Ikapi on the Opening Ceremony of the IIBF 2024