Rapat kerja (Raker) Ikapi rutin dilaksanakan setiap tahun sebelum Konferensi Kerja Nasional (Konkernas). Raker yang diadakan pada 24-25 Januari 2025 ini dihadiri oleh Pengurus Pusat dan Dewan Pertimbangan.
Agenda utama Raker memang membahas program-program yang akan dilaksanakan tahun 2025. Namun, dalam kesempatan Raker kali ini Ketua Umum Ikapi, Arys Hilman yang memimpin Raker, juga membahas situasi industri perbukuan setelah pergantian pemerintah. Seperti kita tahu, pergantian kepemimpinan (dari Joko Widodo ke Prabowo Subianto) juga berpengaruh pada perubahan kabinet dan kebijakan, termasuk pada industri penerbitan.
Arys menyebutkan bahwa situasi sementara cukup supportive terhadap industri perbukuan, contohnya nomenklatur penerbitan di pemerintahan kembali ada setelah pada 2021 sempat hilang. Penambahan kementerian juga akan berpengaruh pada dunia perbukuan, misalnya pemecahan Kemendikbudristek menjadi tiga kementerian (Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah, Kementerian Pendidikan Tinggi dan Ristek, serta Kementerian Kebudayaan). Juga dipecahnya Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif menjadi Kementerian Pariwisata dan Kementerian Ekonomi Kreatif. Semua perlu disikapi secara strategis oleh Ikapi.
Baca juga: Maya Lestari Gf, Writer of The Year Ikapi Awards 2023: Indonesia Perlu Banyak Buku yang Sesuai untuk Setiap Orang
Baca juga: Ikapi Beraudiensi dengan Menteri Pendidikan Dasar dan Menengah
Raker juga membahas beragam isu lain seperti pembajakan buku, Musyawarah Nasional (Munas) Ikapi yang akan dilaksanakan tahun ini juga, program-program kolaborasi dengan Pusat Perbukuan dan Perpustakaan Nasional, Indonesia International Book Fair yang akan diselenggarakan pada 24-28 September 2025, serta kebijakan-kebijakan lain terkait buku. [Humas Ikapi]
Baca juga: IIBF 2025: Menguatkan Diri sebagai Poros Industri Kreatif dan Terus Berupaya Menciptakan Masyarakat yang Reading Society