Indonesia Rights Fair (IRF) adalah program khusus di IIBF untuk transaksi hak cipta (copyrights). Di IRF, para penerbit, penulis, dan content creators dapat saling mempromosikan buku atau karyanya, melakukan transaksi hak cipta agar buku dan karyanya dapat menjangkau masyarakat yang lebih luas, melakukan kerja sama penerbitan bersama (co publishing), serta kerja sama dalam berbagai hal.
IRF 2024 yang dilaksanakan selama tiga hari, 25-27 September 2024, merupakan penyelenggaraan untuk ke-10 kalinya. Menurut Thomas Nung Atasana, panitia penanggung jawab IRF yang juga Direktur Borobudur Agency, IRF dimulai di Indonesia International Book Fair (IIBF) 2015, dengan penyelenggaraan satu hari dalam bentuk speed dating session. Kemudian pada tahun 2018 mulai diadakan janji temu antar peserta dengan jumlah 18 peserta dari beberapa negara.
Jumlah peserta IRF terus meningkat setiap tahunnya. Pada tahun 2019, IRF sempat menjadi Indonesia Partnership Program, dengan adanya fellowship program untuk peserta luar negeri yang saat itu didukung oleh Bekraf (Badan Ekonomi Kreatif). Jumlah peserta kala itu sebanyak 37 peserta. Kemudian pada tahun 2021 di masa pandemi Covid-19, IRF dilakukan secara daring (online) bekerja sama dengan platform VIRF dari Thailand untuk temu bisnis.
Tahun ini, terdaftar 52 peserta penerbit dan agensi dengan jumlah personel sebanyak 75 orang. Mereka berasal dari 14 negara, yakni Afrika Selatan, Australia, China, Filipina, India, Indonesia, Jepang, Malaysia, Pakistan, Republik Korea, Singapura, Taiwan, Thailand, dan Turkiye. Itupun sebenarnya masih cukup banyak peserta tertarik ikut serta, tetapi karena kapasitas ruangan tahun ini agak terbatas, membuat panitia membatasi kepesertaan.
IRF 2024 dibuka dengan acara Introduction to IRF and Opening Session of IRF 2024 di Panggung Utama IIBF 2024 oleh Ketua Panitia IIBF 2024, Wedha Stratesti Yudha. Setelah itu, Adibah Omar, CEO Kota Buku Malaysia, juga berbagi soal Kota Buku dan rencana kerja sama dengan Indonesia dan negara ASEAN lainnya. Kemudian pada petang di hari yang sama, dilaksanakan Program VIRF-IRF 2024 dengan narasumber Sartika Dian (VIRF, Elite Creative Thailand), Thomas Nung Atasana (IRF 2024 Team), dan dimoderatori oleh Atiya Isfahani.
VIRF merupakan platform yang berasal dari Elite Creative, Thailand. Platform ini pertama kali diluncurkan tahun 2021, kala pandemi. Setelah diluncurkan, platform VIRF langsung bekerja sama dengan Ikapi untuk IRF 2021, sebagai sarana business matching secara daring, saat tidak memungkinkan untuk bertemu secara luring.
Pada tahun 2023 platform VIRF menjadi sarana bagi peserta IRF 2023 untuk menindaklanjuti hasil pertemuan apabila peserta perlu bertemu secara daring. Untuk IRF 2024, platform VIRF meningkat lagi layanannya, yakni sebagai sarana untuk membuat janji temu antar peserta, selain untuk mengunggah judul-judul pilihan peserta berikut katalognya. [Humas Ikapi]
Baca juga: Story Market 2024, Jalan untuk Alih Wahana ke Bidang Industri Kreatif Lain
Baca juga: Peraih Ikapi Awards 2024