RISET

RISET
LAPORAN HASIL RISET PERBUKUAN INDONESIA 2020

Tujuan:

  1. Mendapatkan informasi terbaru terkait penerbitan buku dalam 5 tahun terakhir.
  2. Memotret kondisi objektif dunia perbukuan Indonesia saat ini.

 

Data

  1. Primer: wawancara dan penyebaran kuisioner
  2. Sekunder: pengolahan data ISBN perpustakaan nasional

 

PENERBITAN BUKU DI INDONESIA 2015-2020

A. BUKU TERBIT/BULAN DALAM 3 TAHUN TERAKHIR

Terjadi pertumbuhan judul buku terbit secara konsisten dalam 3 tahun terakhir dan dalam persentase yang cukup signifikan. Dari tahun 2017 ke 2018 terjadi pertambahan jumlah judul buku terbit sebanyak 16.162 judul atau naik 25.8%. Sedangkan dari tahun 2018 ke 2019 terjadi pertambahan judul buku terbit sebanyak 16.749 judul atau tumbuh 21.2%.

B. PENERBIT BERDASARKAN SIFAT

2017

 

2018

 

 

2019

C. BUKU TERBIT BERDASARKAN KEANGGOTAAN IKAPI VS NON IKAPI

D. BUKU TEKS VS BUKU ELEKTRONIK

E. BUKU ELEKTRONIK BERDASARKAN SIFAT PENERBITAN

F. ENTITAS PENERBIT YANG MENERBITKAN BUKU 2015-2020

 

  1. SUMATERA DAN JAWA

  1. KALIMANTAN DAN SULAWESI

  1. INDONESIA TIMUR

Dapat disimpulkan bahwa secara rata-rata dalam setiap tahunnya terdapat 5,291 entitas yang mengajukan permohonan ISBN untuk buku yang akan mereka terbitkan. Entitas tersebut tidak seluruhnya merupakan perusahaan penerbitan. Ada juga yang merupakan yayasan amal, pesantren, sekolah, lembaga negara, pemerintahan provinsi, pemerintahan kabupaten, Unit Pelaksana Teknis Perguruan Tinggi, komunitas dan organisasi-organisasi nir laba seperti asosiasi profesi, asosiasi ilmuan dan forum ilmiah. Dalam riset ini kelompok di atas dimasukkkan ke dalam kelompok non komersil.

 

G. DISTRIBUSI JUDUL TERBIT DAN RATA-RATA TERBIT PER TAHUN DALAM PERIODE 2015-2020

  1. SUMATERA DAN JAWA

  1. KALIMANTAN DAN SULAWESI

3. INDONESIA TIMUR

Dilihat dari data  distribusi terbit dan rata-rata/tahun,  dapat disimpulkan bahwa Jakarta dan Jawa Barat, DIY, dan Jatim  adalah 4 provinsi dengan jumlah judul terbanyak setiap tahunnya yaitu antara 9000 judul sampai dengan 15.000 judul setiap tahunnya.

H. PERBANDINGAN JUDUL TERBIT JAWA VS LUAR JAWA

I. BUKU BARU DARI PENERBIT YANG DIDISTRIBUSIKAN MELALUI TOKO BUKU GRAMEDIA

Jika dibandingkan dengan jumlah judul buku baru yang terbit setiap tahunnya maka Jaringan Toko Gramedia menyerap 37% dari judul-judul buku baru yang terbit. Sisanya adalah melalui distribusi sendiri dan  saluran toko buku non Gramedia.

DATA DAN FAKTA PENERBIT INDONESIA 2020

A. KEAKTIFAN PENERBIT

  1. Kriteria 1: Aktif menerbitkan dan memasarkan buku dalam jumlah dan judul tertentu sesuai kapasitas perusahaan
  2. Kriteria 2: Aktif memasarkan buku yang telah diterbitkan tapi membatasi penerbitan buku-buku baru
  3. Kriteria 3: Aktif memasarkan buku yang telah terbit tapi sama sekali tidak menerbitkan buku baru dalam waktu yang cukup lama
  4. Kriteria 4: Tidak menerbitkan dan memasarkan buku lagi tapi masih tercatat sebagai anggota Ikapi
  5. Kriteria 5: Tidak dapat diketahui kondisi objektifnya karena tidak merespon email dan telepon

 

B. DATA BERDASAR WILAYAH

  1. JAKARTA DAN JAWA BARAT

  1. JAWA TENGAH DAN DI YOGYAKARTA

  1. JAWA TIMUR DAN BANTEN

 

C. KOMPARASI PENERBIT ANGGOTA IKAPI DENGAN JUMLAH ENTITAS YANG MENERBITKAN BUKU UNTUK LUAR JAWA

 

D. BADAN HUKUM ORGANISASI PENERBITAN

  1. JAKARTA DAN JAWA BARAT

  1. JAWA TENGAH DAN DI YOGYAKARTA

  1. JAWA TIMUR DAN LUAR JAWA

E. USIA PENERBIT DAN JENIS TERBITAN

F. PEMBELIAN DAN PENJUALAN HAK CIPTA

F. PEGAWAI TETAP DALAM PERUSAHAAN

G. PEKERJAAN EDITORIAL DAN SETTING

H. PENCETAKAN BUKU

J. BUKU TERBIT 2019

K. KOMPOSISI PENULIS

L. JUDUL AKTIF DI PASARAN

M. PENCAPAIAN TARGET DAN TREN PENJUALAN

N. SALURAN DISTRIBUSI

 

O. DAMPAK PANDEMI COVID-19 TERHADAP PENJUALAN

 

KESIMPULAN

Merujuk pada data yang diolah dari data sekunder berupa Data Pengajuan ISBN dari entitas penerbitan selama 3 tahun terakhir, hasil survei dengan kuisioner tertutup dan wawancara dengan pelaku industri perbukuan maka dapat disimpulkan hal-hal sebagai berikut,

  1. Jumlah entitas yang menerbitkan buku di Indonesia sangatlah besar jumlahnya. Merujuk pada data pengajuan ISBN 5 tahun terakhir, terdapat lebih dari 5.200 entitas yang menerbitkan buku di Indonesia.
  2. Secara rata-rata dari jumlah tersebut 62% atau 3.280 entitas merupakan perusahaan penerbitan dengan orientasi bisnis baik skala kecil, menengah, maupun besar.
  3. Dari 3.280 entitas yang berorientasi bisnis, 55% merupakan anggota Ikapi. Sisanya merupakan anggota asosiasi lain atau tidak bergabung dengan asosiasi penerbit sama sekali.
  4. Terjadi pertambahan jumlah judul yang konsisten selama 5 tahun terakhir, kecuali tahun 2020 terjadi penurunan yang cukup signifikan akibat wabah Covid-19.
  5. Mayoritas penerbit masih berdomisili di Jawa. Potensi daerah untuk penerbitan cukup besar. Hal itu terlihat dari jumlah entitas yang menerbitkan buku setiap tahunnya. Akan tetapi, mayoritas dari entitas itu bukan anggota Ikapi dan tidak berorientasi pada pasar dan lebih untuk kebutuhan yang bersifat personal, lokal, atau komunitas. Sebagai contoh anggota Ikai Papua hanya 2 penerbit, sedangkan entitas yang menerbitkan buku di Papua adalah 33 entitas.
  6. Keaktifan penerbit Ikapi jika diukur dari intensitas menerbitkan buku secara rata-rata masih di bawah 50%. Artinya, ada masalah dengan produk dan pasar buku di Indonesia.
  7. Jumlah judul yang diterbitkan oleh penerbit di Indonesia secara rata-rata masih sangat sedikit setiap tahunnya. Paling banyak penerbit menerbitkan di bawah 50 judul per tahun dan ada disparitas yang cukup lebar antara penerbit besar dan kecil. Sebagai contoh, Gramedia menerbitkan 4.000 judul per tahun, sedangkan ada penerbit yang hanya menerbitkan di bawah 10 judul buku setiap tahunnya.
  8. Telah terjadi kesadaran bertransformasi dalam dunia penerbitan buku khususnya anggota Ikapi di mana jumlah penerbit yang menerbitkan versi digital di samping versi cetak tumbuh secara signifikan.
  9. Penjualan penerbit selama 3 tahun terakhir masih fluktuatif dan cenderung turun yang menandakan adanya dampak dari bacaan yang tersedia secara digital.
  10. Cukup banyak penerbit yang pernah mengalihbahasakan buku terbitan asing ke Bahasa Indonesia, akan tetapi hal itu tidak terjadi sebaliknya. Jumlah perusahaan penerbitan Indonesia yang bukunya pernah dibeli asing masih sangat sedikit.
  11. Pandemi Covid-19 berdampak serius pada dunia penerbitan. Ditandai dengan semakin terbatasnya judul buku untuk tujuan komersial diterbitkan pada tahun 2020. Selain itu penjualan penerbit juga mengalami penurunan tajam.

 

SARAN-SARAN

  1. Dilihat dari banyaknya jumlah entitas yang menerbitkan buku, maka perlu ada standarisasi kualitas buku di Indonesia. Meskipun buku ditujukan untuk kalangan terbatas, tetapi karena diajukan ke Perpustakaan Nasional (Perpusnas) untuk mendapatkan ISBN maka perlu dipastikan bahwa buku-buku tersebut telah memenuhi standar dan terhindar dari unsur SARA, pornografi, dan hal-hal yang tidak patut lainnya. Ikapi dapat mengambil peran dalam upaya menertibkan buku-buku yang ada di Indonesia melalui pendirian lembaga akreditasi dan mendorong pelaku dunia penerbitan untuk mengikuti sertifikasi ahli perbukuan dan sertifikasi teknis seperti editor, setter, desainer, dan penulis.
  2. Dilihat dari jumlah penerbit yang aktif masih di bawah 50%, maka diperlukan upaya untuk mengajak semua pelaku industri perbukuan untuk bersama-sama merumuskan masalah dan menemukan solusi bersama untuk iklim perbukuan yang lebih baik.
  3. Ikapi perlu menciptakan kerja sama dengan pemerintah baik di pusat maupun di daerah, agar ada ketersediaan anggaran untuk peningkatan minat baca masyarakat dengan pembelian buku secara berkala pada penerbit yang telah memenuhi syarat kualitas yang telah diatur dalam Undang-Undang Sistem Perbukuan Nasional, maupun peraturan pemerintah yang mengikutinya.
  4. Terjadinya penurunan penjualan pada buku sekolah akibat kebijakan pemerintah terkait kurikulum pada pendidikan dasar, perlu mendapat perhatian Ikapi. Di masa mendatang setiap perubahan kurikulum diharapkan tidak serta merta diikuti dengan perubahan buku teks yang bisa menyebabkan penumpukan stok dan kerugian bisnis lainnya.
  5. Terkait dengan terjadinya penurunan tajam baik pada sisi produksi maupun penjualan akibat Pandemi Covid-19, Ikapi perlu mencari terobosan-terobosan untuk menyelamatkan industri perbukuan Indonesia.

 

 

RESUME SURVEI DAMPAK COVID-19

RESUME SURVEI DAMPAK COVID-19

Terhadap Industri Penerbitan Buku Di Indonesia

 

Dampak Wabah Covid-19

  1. Bekerja Dari Rumah

Sebanyak 56,1% penerbit menerapkan sistem kerja dari rumah  dan kantor. Artinya, pada waktu yang telah ditentukan karyawan bekerja di kantor dan pada kesempatan lain bekerja dari rumah.  Sebanyak 35% telah menerapkan bekerja total dari rumah dan 8,2% penerbit masih belum sama sekali menerapkan sistem  bekerja dari rumah.

 

  1. Durasi Penerapan ‘Bekerja dari Rumah’

Sebanyak 46,7% telah menerapkan sistem Bekerja dari Rumah  selama hampir 1 bulan, 37,8% penerbit sudah lebih dari 1 bulan,  12.2% penerbit baru menerapkan selama 2 minggu dan 3,3%  penerbit baru menerapkan 1 minggu sistem Bekerja dari Rumah  ini.

 

  1. Produktivitas Karyawan selama Wabah Covid-19

Sebanyak 50% penerbit mengalami penurunan produktivitas  karyawan yang merosot tajam, 32,7% merosot sedang,  15,3% merosot sedikit dan terdapat 2% penerbit yang tidak  mengalami masalah dengan produktivitas karyawan mereka  akibat wabah Covid-19 ini.

 

  1. Dampak Wabah terhadap Penjualan

Sebanyak 58,2% penerbit mengalami penurunan penjualan  melebihi 50% dari biasanya, 29,6% penerbit mengalami penurunan  penjualan antara 31%- 50%, sebanyak 8,2% penerbit mengalami  penurunan antara 10% sampai 30% dan penerbit dengan kondisi  penjualan relatif sama dengan hari-hari biasa sebanyak 4,1%  penerbit.

 

  1. Dampak Wabah terhadap Surat Pesanan Buku

Sebanyak 63.3% penerbit mengalami penurunan permintaan buku lebih  dari 50%, penurunan pesanan antara 31%-50% sebanyak 24,5% penerbit,  penurunan pesanan antara 10% – 30% sebanyak  8,2% penerbit dan penerbit yang pesanan bukunya relatif sama dengan hari-hari biasa  sebanyak 4,1%.

 

  1. Pesanan Buku dari Dinas dan Perpustakaan

Sebanyak 71.4% penerbit menyatakan bahwa tidak pemesanan sama  sekali dari Dinas Pendidikan maupun perpustakaan daerah selama wabah  Covid 19. Sebanyak 26,5% menyatakan ada pesanan tapi berkurang dan  2% penerbit menyatakan bahwa masih ada pesanan buku dari Dinas atau  Perpustakaan selama wabah Covid ini.

 

  1. Indikasi Pelanggaran Hak Cipta Selama Wabah

Selama wabah Covid-19 berlangsung 54,2% penerbit menemukan  bahwa pelanggaran hak cipta melalui penjualan buku mereka di  Market Place, sebanyak 25% penerbit menemukan pelangaran  hak cipta melalui pembagian PDF buku mereka secara gratis dan  sebanyak 20,8% penerbit menemukan bahwa telah  terjadi  pelanggaran hak cipta atas buku mereka melalui penjualan di  Market place dan PDF gratis.

 

  1. Daya Tahan Perusahaan

Dalam hal mana wabah ini berlanjut tanpa kepastian, sebanyak  60,2% penerbit menyatakan bahwa mereka hanya sanggup  menggaji karyawan mereka selama 3 bulan, 25,5% menyatakan  bisa bertahan selama 3 – 6 bulan, 9,2% penerbit menyatakan bisa  bertahan selama 6 – 9 bulan dan 5,1% penerbit menyatakan bisa  bertahan antara 9 bulan sampai 1 tahun.

 

  1. Rencana PHK

Sebanyak 55,1% penerbit menyatakan bahwa mereka sudah merencanakan PHK sehubungan dengan keadaan saat ini.  Sedangkan 44,9% menyatakan belum merencanakan untuk mem-  PHK kan karyawan mereka.

 

  1. Persentase Pengurangan Karyawan

Sebanyak 30,4% penerbit merencanakan akan melakukan pengurangan 10%-20% karyawan. Sebanyak 23,2% penerbit merencanakan mengurangi 21%-30% karyawan, sebanyak 21,4% penerbit merencanakan pengurangan karyawan  antara 41%-50%. Sebanyak 14,3% penerbit merencanakan pengurangan karyawan antara 31%-40%  dan 10% penerbit merencanakan akan melakukan pengurangan  karyawan lebih besar dari 50% karyawan yang ada.

 

BUKU INDONESIA DALAM ANGKA 2015

*Buku Indonesia dalam Angka

 

1. Jumlah Anggota IKAPI Seluruh Indonesia: 1.328

2. Persebaran Anggota IKAPI Berdasarkan Wilayah:

 

No. Wilayah Jumlah (%)
1 DKI Jakarta 504 38%
2 Jawa (Non Jakarta) 687 52%
3 Non Jawa 137 10%
TOTAL 1.328 100%

 

3. Pergerakan Anggota IKAPI 3 Tahun Terakhir (Per-Juni 2015)

No. Wilayah Jumlah
2012 2013 2014 2015(Perbulan Juni)
1 DKI Jakarta 450 473 497 504
2 Jawa Barat 227 249 273 278
3 Jawa Tengah 131 136 145 145
4 Yogyakarta 144 148 156 159
5 Jawa Timur 80 85 89 91
6 Sumatera Selatan 1 1 1 1
7 Kalimantan Barat 11 13 13 13
8 Sulawesi Selatan 1 1 1 1
9 Sulawesi Tengah 10 10 11 12
10 Bali 3 3 3 3
11 Banten 1 1 1 1
12 Sumatera Barat 11 11 12 12
13 Nanggroe Aceh Darussalam 3 3 3 3
14 Sumatera Utara 1 1 1 1
15 Riau 16 16 16 16
16 Jambi 4 4 4 4
17 Kalimantan Selatan 2 2 2 2
18 Kalimantan Timur 6 9 13 14
19 Kalimantan Tengah 1 1 1 1
20 Sulawesi Utara 22 22 22 22
21 NTT 10 10 10 10
22 NTB 11 14 18 18
23 Papua 8 8 8 8
24 Lampung 2 5 5 5
25 Batam 2 2 2 2
26 Gorontalo 0 0 2 2
TOTAL 1158 1228 1309 1328

 

4. Penjualan

  2013 2014
     
Eksemplar Toko Buku  69,766 juta  62,656 juta
Nominal Toko Buku 4.000.000.000.000,00 5.000.000.000.000,00
Nominal Proyek 330.000.000.000,00 510.000.000.000,00
Nominal Buku Sekolah 3.000.000.000.000,00 3.000.000.000.000,00
     
TOTAL 7.330.000.000.000,00 8.510.000.000.000,00

 

5. Market Share

    2013 2014
Peringkat Subjek Prosentase Prosentase
1 CHILDREN`S BOOKS 1001 22.31% 22.64%
2 FICTION & LITERATURE 1002 12.88% 12.89%
3 RELIGION & SPIRITUALITY 2018 12.83% 12.85%
4 SCHOOL BOOKS INDONESIA CURRICULUM 2019 10.93% 12.04%
5 REFERENCE & DICTIONARY 2017 6.64% 6.43%
6 BUSINESS & ECONOMICS 2003 4.55% 4.60%
7 SELF IMPROVEMENT 2022 3.74% 3.60%
8 SOCIAL SCIENCES 2023 3.67% 3.55%
9 COOKING 2005 2.78% 3.27%
10 COMPUTING & INTERNET 2004 2.67% 2.65%

 

6. Judul Terbit

 

DATA JUDUL TERBIT
TAHUN 2013 2014
TB GRAMEDIA                                26.628                                 24.204
ISBN TERDAFTAR DI PERPUSNAS                                36.624                                 44.327

Kira-kira, ada lebih dari 30.000 judul buku yang diterbitkan setiap tahun di Indonesia. Angka ini hanya menggambarkan judul yang terdaftar dalam catatan resmi toko buku dan juga pengajuan ISBN di Perpusnas, dan tidak termasuk buku yang diterbitkan oleh individu (self publisher) atau organisasi non-penerbit seperti instansi pemerintah, organisasi non-pemerintah, komunitas independen, partai politik, dan asosiasi profesi.

*Tahun riset 2015

IKAPI

Ikatan Penerbit Indonesia

The Indonesian Publishers Association

Alamat

Gedung Ikapi,
Jalan Kalipasir, No. 32, Cikini,
Jakarta Pusat, 10340