Kuala Lumpur (4/5/2018)—“Setiap anak itu cerdas” itulah pembukaan penulis Tasaro GK ketika diundang ke Sekolah Indonesia Kuala Lumpur ketika memberikan motivasi di pagi hari kepada pelajar Indonesia. “Setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, dengan menulis kecerdasan seseorang akan semakin meningkat karena menulis membutuhkan konsentrasi untuk mempresentasikan ide-ide yang dimiliki.” Ujar Tasaro.

 

Tasaro menekankan bahwa membaca itu sangat penting “Membaca itu memahami” ujar seorang pelajar Sekolah Indonesia. Pendidikan di Indonesia khususnya bagi anak-anak seperti di Taman Bermain/Taman Kanak-Kanak/PAUD memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan dalam pendidikan dasar inilah yang memberikan efek domino bagi anak-anak tersebut ketika dewasa. “Selain dari kurangnya membaca, dalam hal mengeja pun sama. Mereka hanya diajarkan mengeja saja tidak diajari memahami kata-kata itu.” ujar Tasaro. Sehingga kekurangan-kekurangan ini memberikan efek domino sampai mereka dewasa.

 

Selain menjelaskan pendidikan, Tasaro juga memberikan tips bagaimana menulis sebuah novel. Ada 5 hal yang perlu diketahui seorang penulis yaitu 5 W 1 H. Dan dalam 1 H itu ada hal-hal yang harus dimiliki dalam cerita agar dapat dinikmati, yaitu:

  1. Adegan awal cerita harus kuat.
  2. Ada tujuan si tokoh utama
  3. Hal-hal yang menghalangi si tokoh utama untuk mencapai tujuan
  4. Harus ada kegagalan
  5. Bangkit dari kegagalan tersebut

 

Proses Kreatif Menulis Novel Biografi  bersama Tasaro GK

Kuala Lumpur (4/5/2018)—“Setiap anak itu cerdas” itulah pembukaan penulis Tasaro GK ketika diundang ke Sekolah Indonesia Kuala Lumpur ketika memberikan motivasi di pagi hari kepada pelajar Indonesia. “Setiap anak memiliki kecerdasan yang berbeda-beda, dengan menulis kecerdasan seseorang akan semakin meningkat karena menulis membutuhkan konsentrasi untuk mempresentasikan ide-ide yang dimiliki.” Ujar Tasaro.

 

Tasaro menekankan bahwa membaca itu sangat penting “Membaca itu memahami” ujar seorang pelajar Sekolah Indonesia. Pendidikan di Indonesia khususnya bagi anak-anak seperti di Taman Bermain/Taman Kanak-Kanak/PAUD memiliki beberapa kekurangan. Kekurangan dalam pendidikan dasar inilah yang memberikan efek domino bagi anak-anak tersebut ketika dewasa. “Selain dari kurangnya membaca, dalam hal mengeja pun sama. Mereka hanya diajarkan mengeja saja tidak diajari memahami kata-kata itu.” ujar Tasaro. Sehingga kekurangan-kekurangan ini memberikan efek domino sampai mereka dewasa.

 

Bincang-bincang di panggung utama Pesta Buku Antarabangsa Kuala Lumpur (KLIBF) hari ini membahas proses kreatif menulis novel biografi oleh Tasaro. Kali ini Tasaro membawa bukunya berjudul “Muhammad” yang  mendapat sambutan yang cukup menarik dari pengunjung Pesta Buku. Ketika terbit sampai hari ini buku Tasaro ini mendapatkan sambutan pro dan kontra dari komunitas agama baik muslim dan non muslim. Tasaro melalui bukunya bertujuan tulus yaitu ingin mengembalikan bahwa ajaran nabi itu baik, tidak pernah mengajarkan peperangan, poligami dalam Islam yang tidak berkonotasi negatif dan hal lainnya.

 

Tasaro GK meraih penghargaan atas ide terbaik dalam Kuala Lumpur Trade dan Copyright (KLTCC) atas karyanya yang sedang ditulisnya berjudul Almasih. Ia berhasil mengalahkan pesaing-pesaing ASEAN dan mendapatkan peringkat ketiga dalam kategori ‘Ideas to Book’.

 

KLIBF berlangsung sejak tanggal 27 April sampai 6 Mei 2018 di Putra World Trade Center, Kuala Lumpur, Malaysia. Tahun ini Indonesia hadir sebagai negara tamu bersama dengan Arab Saudi dan negeri tamu Kedah. Kehadiran ini didukung sepenuhnya oleh Badan Ekonomi Kreatif (Bekraf), Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud), dan Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur. KLIBF juga diisi dengan Kuala Lumpur Trade and Copyright Center (KLTCC), Konferensi Penulis dan Malaysia’s Digital Lifestyle  Exhibition.